Tantangan Utama dalam Mengelola Data Sensitif di Indonesia


Tantangan utama dalam mengelola data sensitif di Indonesia memang tidak bisa dianggap enteng. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan perlindungan data sensitif juga semakin mendesak.

Menurut Antonius Cahyadi, Direktur Eksekutif Asosiasi Penyedia Layanan Internet Indonesia (APJII), “Data sensitif merupakan aset berharga yang harus dilindungi dengan baik. Tantangan terbesar dalam hal ini adalah bagaimana mengelola data sensitif tersebut tanpa mengorbankan kebutuhan akan inovasi dan efisiensi dalam bisnis.”

Salah satu tantangan utama dalam mengelola data sensitif di Indonesia adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya perlindungan data. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), hanya 30% perusahaan di Indonesia yang memiliki kebijakan perlindungan data yang baik.

Selain itu, peraturan perundang-undangan terkait perlindungan data sensitif di Indonesia juga masih tergolong minim. Hal ini membuat pengelolaan data sensitif menjadi semakin rumit dan rentan terhadap pelanggaran keamanan data.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Dian Kusuma, pakar keamanan data dari Universitas Indonesia, menyarankan agar perusahaan mulai memperkuat kebijakan perlindungan data dan melakukan investasi dalam sistem keamanan data yang handal. “Perlindungan data sensitif bukanlah pilihan, melainkan keharusan bagi setiap perusahaan yang ingin tetap eksis dan dipercaya oleh konsumen,” ujarnya.

Dengan demikian, penting bagi setiap perusahaan dan organisasi di Indonesia untuk memahami dan mengatasi tantangan utama dalam mengelola data sensitif. Hanya dengan langkah-langkah preventif dan proaktif, data sensitif dapat tetap aman dan terlindungi dari ancaman yang ada.